Program ini dilakukan dan diinisiasi oleh Baznas Kota Semarang karena menilai jika Guru Ngaji hingga sampai saat ini masih belum dianggap sebagai profesi hanya sebagai pekerjaan sambilan belaka. Padahal profesi guru ngaji adalah profesi yang mulia dan harus dihormati dan dikelola serta dimanajemen dengan baik.
Untuk itu, Ketua Baznas Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara mengungkapkan pihaknya telah membuka kesempatan bagi para hafidz Qur’an, baik dari Pondok Pesantren (Ponpes) maupun dari berbagai jenjang pendidikan mendaftarkan diri sebagai guru ngaji via online dan call center.
Setelah melewati proses seleksi tahap pertama, diambillah sebanyak 15 guru ngaji yang terbaik diantara 171 peserta itu.
“Setelah kami buka ada sebanyak 171 calon guru ngaji yang mengikuti proses seleksi yang kami lakukan. Proses tes dan seleksi itu diantaranya hapal qur’an, tes wawancara terkait bagaimana memandang agama islam di keseharian dan lain sebagainya. Kami ambil 15 yang terbaik diantara 171 itu bukan berarti yang lainya jelek, tapi nanti kita juga akan membuka seleksi kembali,” terang Arnaz.
Arnaz menjelaskan, belasan guru ngaji ini untuk awal mendapatkan subsidi dari Baznas Kota Semarang dijadikan sebagai guru ngaji yang profesional. Mereka akan mendapatkan kelengkapan, seragam termasuk dalam hal pengelolaan manajemen dari Baznas Kota Semarang.
“Starter kit-nya mulai dari Al-Qur’an, seragam sampai minyak wangi mereka akan kami berikan fasilitasnya. Awalnya kita (Baznas) yang akan mensubsidi, kemudian kedepan, kita juga akan melakukan perekrutan kembali guru ngaji secara berkala dan menjadikan mereka untuk mandiri dan usaha dari Sub Bidang Di Baznas ini menjadi mandiri dan mereka kelola sendiri, saat ini pelembagaanya masih dalam proses di notaris,” ungkap Arnaz.
Arnaz berharap dengan melembagakan guru ngaji yang diinisiasi oleh Baznas Kota Semarang, guru ngaji ini bisa dianggap sebagai profesi, bukan kerja sambilan. Selain sebagai guru ngaji, para hafidz Qur’an ini juga akan dibekali bidang bisnis kemandirian serta ilmu keagamaan sehingga mereka tidak hanya mengajar membaca al-Qur’an saja juga bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat Kota Semarang.
Selain itu, Arnaz mengaku jika dirinya mendapatkan berbagai keluhan dari rekan bisnis dan pengusaha banyak yang malu jika belajar mengaji secara bersama-sama. Sehingga dari keluhan rekan kerja, rekan pengusaha ini, Arnaz melalui Baznas Kota Semarang menginisiasi kegiatan “Yuk Ngaji” yang ngajinya bisa sewaktu-waktu diundang ke rumah untuk memberikan les privat.
“Makanya kami menginisisasi kegiatan dan program guru “Yuk Ngaji” ini karena kami siap menerima keluhan dari warga Kota Semarang yang belum bisa mengaji tapi ingin belajar mengaji bisa mengundang mereka di call center guru ngaji ini di 089646311313. Termasuk juga nanti kita juga akan mengadakan seleksi kembali guru ngaji untuk program “Yuk Ngaji” ini,” pungkas Arnaz.